Kursi Panas 2014 Part.1 Whistle Blower

Pemerintahan SBY-Boediono memang baru akan berakhir Tahun 2014 nanti. Namun, hal tersebut tidak membuat kondisi politik di negeri ini “tenang”. Peta persaingan politik bahkan sudah terjadi s sejak Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II resmi dilantik. Agenda 100 hari Kabinet ini pun jadi momentum yang memanasnya kondisi politik di Indonesia.

Memanasnya suhu politik ini tidak hanya membuat partai pendukun pemerintah “panas”. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) juga mendapat serangan akibat memanasnya suhu politik di negeri ini. Adalah Agus Chondro sang whistle blower. Partai berlambang banteng ini diisukan terlibat dalam kasus suap pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indoensia Miranda Goeltom. Sejumlah politisi elit partai seperti Panda Nababan diseret ke dalam kasus ini. Dan, kasus ini sudah memasuki tahap dakwaan.

Partai Golkar, partai berlambang beringin ini juga tidak luput dari terpaan panasnya suhu politik tersebut. Kasus pengemplangan pajak menjadi partai ini bulan-bulanan media. Ya, siapa lagi kalau bukan gayus Tambunan. Pegawai pajak ini santer diberitakan terkait dengan Pengemplangan pajak Bakrie Group. Gayus Tambunan bahkan sempat member statemen bahwa dia “kenal dekat” dengan orang nomor satu di Partai beringin ini.

Partai Keadilan Sejahtera (PKS), memiliki track record yang bagus sebagai partai yang bersih tidak membuat partai ini lepas dari memanasnya suhu politik di Idonesia. Yusuf Supendi, seorang mantan petinggi partai ini menjadi whistle blower yang sempat menggoyangka partai. Tuduhan bahwa sejumlah elite partai seperti Ketua Majelis Syuro Hilmi Aminudin hingga sekretaris partai Anis Matta terlibat kasus korupsi saat pemilihan gubernur Jakarta membuat partai ini sempat menjadi headline di beberapa media. Instruksi agar semua kader “puasa bicara” kemudian meredakan kasus ini. Hingga akhirnya kasus ini ditempuh lewat jalur mediasi.

Dan sekarang badai itu menerpa partai pemerintahan. Partai Demokrat dibuat tidak berdaya dengan aksi Nazarudin. Mantan Bendahara partai ini dengan leluasa mengobok-obok kewibawaan Demokrat sebagai partai pemerintah. Sejumlah elite sperti Andi Mallarangeng, Angelina Sondakh,hingga Ketua Umum Partai diseret ke dalam bola panas ini. Yang semula kasus korupsi wisma atlet kemudian melebar ke proses kotor pemilihan Anas sebagai orang nomor dua di Demokrat setelah SBY.

Masih tiga tahun lagi menuju 2014. Namun genderang perang sudah ditabuh. Adalah para whistle blower yang semakin memanaskna perebutan kursi panas 2014. PDIP dengan Agus Chondronya, Golkar dengan Gayus Tambunannya, PKS dengan Yusuf Supendinya, dan terakhir Nazarudin yang berhasil mengobrak-abrik Demokrat.

Pertanyaan besarnya,”MASIHKAH MEREKA MEMIKIRKAN KESEJAHTERAAN RAKYAT??”

Wallahu a’lam bishowab

Leave a comment